Sexyteenchat – Pandangan: Cetak biru MotoGP Honda lalu hadapi kesusahan sebab cuma sedikit perkembangan yang digapai dalam pengembangan RTP RGO303 SLOT yang bermasalah. Tetapi, perekrutan Aleix Espargaro selaku pembalap pengetes, ialah kenaikan jelas awal HRC sehabis demikian lama.
Pada Selasa( 3 atau 7 atau 2024), Honda kesimpulannya mengkonfirmasi informasi dini Motorsport. com kalau juara grand prix 3 kali Aleix Espargaro hendak jadi pembalap pengetes MotoGP pada 2025.
Kampanye 2024 Honda lalu berjalan tanpa hasil yang melegakan sehabis MotoGP Belanda di mana pembalap terdahulu mereka( Johann Zarco) terletak di antrean ke- 13 serta terkait 42, 767 detik dari si juara Francesco Bagnaia.
Tidak hanya itu, Zarco terkait 18 detik dari pembalap di depannya- Fabio Quartararo( Yamaha), meyakinkan kalau Piala Jepang yang tidak sah dengan mudahnya jadi kepunyaan regu yang berplatform di Iwata itu.
Perihal ini tidak sangat mencengangkan. Yamaha bawa mesin terkini ke GP Belanda dengan tujuan mengembalikan kecekatan yang lenyap dari motor 2024. Walaupun sukses melaksanakannya di belengkokan lelet di Assen, Quartararo merasa tidak banyak memperoleh profit dari belengkokan kilat.
Tetapi, Yamaha sudah mencoba sebagian mesin terkini di Valencia saat sebelum GP Belanda serta salah satunya teruji lebih bagus, dengan debut pacuan yang hendak lekas dicoba.
Dengan profit izin, Yamaha menaruh El Diablo serta Alex Rins di jalan dengan menggunakan kemampuannya buat melaksanakan percobaan coba di dini masa. Dalam sela waktu 3 minggu antara GP Italia serta GP Belanda, Honda tidak melaksanakan itu. Kenyataannya, sebagian pembalapnya berdialog di Assen mengenai tidak terdapatnya pembaruan besar pada motornya sampai September.
Usaha Yamaha di balik layar sudah menghasilkan hasil yang jelas, pasti saja dibanding dengan Honda.
Menganalisa penampilan kualifikasi kedua pabrikan pada 2024 sepanjang 8 putaran awal, Honda belum sempat membebaskan pembalapnya ke Q2, sedangkan Yamaha telah melaksanakannya 4 kali. Pada umumnya kekurangan Honda dengan poleman menggapai 1, 199 detik dibanding dengan 0, 739 detik kepunyaan Yamaha.
Dalam pacuan( cuma memandang pada grand prix), beda pada umumnya Yamaha dengan juara merupakan 23, 533 detik. Buat Honda, selisihnya merupakan 29, 828 detik. Mengenang Honda mempunyai 2 motor lebih banyak di grid dari Yamaha, perbandingan penampilan ini amat mencolok serta dengan sempurna membuktikan alangkah jauhnya HRC terabaikan dari posisi yang sepatutnya.
” Kita maju kilat namun yang lain sudah bertambah pesat- tidak dapat diyakini,” tutur J oan Mir, yang sudah terguling di luar pacuan sebesar 6 kali di tahun 2024, di Assen sehabis terguling di grand prix.
Bagus Zarco ataupun Marini belum sempat membuat cetak biru dari nihil. Sedemikian itu pula dengan Mir serta Takaaki Nakagami dari LCR
” Metode mereka( lawan kita) berakselerasi dikala pergi dari belengkokan membuat aku marah. Yang dapat aku jalani merupakan melambat sebagian detik serta finis 40 detik( dari juara). Tetapi, bukan itu yang aku mau.
” Selaku pembalap aku senantiasa membutuhkan lebih, aku mau berupaya, serta bila ini berarti terguling… sesuatu hari esok bisa jadi aku tidak terguling serta terletak di depan.”
Beliau meningkatkan,” Sejujurnya, musibah terakhir yang aku natural mayoritas terjalin dikala mengerem. Jadi, terdapat suatu yang terjalin pada motor kita.
” Umumnya kala Kamu mulai membuka gas, Kamu memindahkan bobot ke bagian balik serta sepatutnya Kamu tidak hendak terguling di situ. Musibah yang lazim terjalin merupakan kala Kamu membebaskan rem depan.
” Tetapi dalam permasalahan aku, mayoritas terjalin dikala membuka gas. Jadi, kita wajib menganalisa perihal ini sebab motor pada dikala itu lumayan kritis.”
Honda sudah bawa sebagian pengalaman Ducati ke dalam barisan pembalapnya pada 2024, dengan Johann Zarco berasosiasi dengan LCR dari Pramac serta Luca Marini berasosiasi dengan regu pabrikan HRC dari VR46. Tetapi, sepanjang ini perihal itu kelihatannya tidak sangat berarti, serta itu tidak mencengangkan.
Zarco sempat mengemudikan motor satelit Yamaha pada 2017 serta 2018. Beliau alih ke regu pabrikan KTM pada 2019, tetapi hadapi kesusahan alhasil kontraknya diputus di tengah jalur saat sebelum kesimpulannya diberhentikan dengan cara permanen sehabis GP San Marino. Semenjak dikala itu beliau mengemudikan motor satelit Ducati. Marini cuma sempat mengemudikan motor satelit Ducati yang berumur satu tahun dalam era jabatannya yang pendek di MotoGP serta sepanjang ini belum sempat mencapai nilai di Honda.
Tidak satu juga dari kedua pembalap itu yang sukses membuat cetak biru dari nihil. Sedemikian itu pula dengan Mir ataupun Takaaki Nakagami dari LCR.
Yamaha, pasti saja, mempunyai keterbatasan dalam perihal apa yang bisa dicoba dengan cuma 2 pembalap- meskipun mereka mempunyai salah satu pendamping pembalap terbaik di grid dalam diri Fabio Quartararo serta Alex Rins. Tetapi, di balik layar, regu ini mempunyai juara 3 kali grand prix, Cal Crutchlow, yang bercokol di regu pengetes buat mendesak pengembangan.
Crutchlow merupakan salah satunya pembalap lain di tahun 2019 tidak hanya si pemenang bumi Marc Marquez yang sanggup bawa RC213V yang bermasalah ke podium. Semenjak berasosiasi dengan Honda pada 2015 bersama LCR, ia merupakan tiang penting dalam meningkatkan motor itu. Kala ia pensiun dari pacuan, Yamaha memperoleh seseorang pembalap yang sedang berkompetisi di tingkat besar serta yang langsung membagikan korban balik.
Honda, setelah itu, memperoleh perihal itu dengan Aleix Espargaro. Kedudukan pembalap pengetes senantiasa berarti, namun beberapa besar keberhasilan Ducati dikala ini bisa ditelusuri lewat usaha bersama Michele Pirro buat mempunyai regu uji terbaik dalam meningkatkan motor.
Pabrikan lain pula menjajaki jejak Ducati dalam sebagian tahun terakhir, dengan KTM yang mengait hikayat MotoGP Dani Pedrosa ke dalam regu pengujinya, sementara- seperti yang sudah disebutkan- Yamaha mengait Crutchlow.
Stefan Bradl sudah melaksanakan profesi yang keras buat HRC sepanjang jadi pembalap pengetes, tetapi Espargaro tiba dengan wawasan mengenai salah satu motor bersaing dikala ini, ialah Aprilia. RS- GP merupakan motor yang diwarisi Espargaro pada 2017, sehabis 2 tahun membuat cetak biru Suzuki jadi juara pacuan, serta pada dikala itu motor pabrikan Noale serupa sekali belum sempat mengendus podium.
Semenjak dikala itu, Espargaro mengembangkannya sampai mencapai podium awal Aprilia di masa modern pada 2021, kemenangan grand prix pertamanya pada 2022, serta menjaga kompetisi titel pemenang yang legal di beberapa besar tahun itu. Ia membagikan 2 kemenangan pertamanya pada 2023 serta menempatkannya dalam posisi buat meregang atasan klasemen dikala ini serta salah satu bakat terbaik di regu, Jorge Martin, buat 2024.
Perihal itu betul- betul dapat digunakan oleh CV Honda. Belum lagi kenyataan kalau daya LIVE CHAT RGO303 merupakan keahlian menikung serta akselerasi yang kuat- dua kelemahan penting Honda dikala ini.
Partisipasi langsung Espargaro buat Honda tentu hendak menolong tujuan waktu pendek cakap buat naik ke grid, namun pengalamannya hendak teruji berarti kala pengembangan prototipe 2027 menjelang penguraian ketentuan teknis megah pada tahun itu diawali.